Hari ini, memoriku terusik
Dunia bernyanyi dengan merdunya, memanggil-manggil namamu
Satu sosok yang sangat lekat dalam hidupku
Ialah engkau, Ibunda tercinta
Sembilan bulan lamanya kau kandung diriku
Dari diriku yang tak berbentuk, menggumpal, menjadi seonggok anak manusia
Tanpa berkeluh, kau bawa diriku dalam tiap langkah-langkahmu
Beban itu kau tanggung sendiri
Namun dengan berani, kau tetap mempertahankan diriku
Hingga tiba saatnya
Ketika Tuhan mengijinkanku melihat warna-warni dunia untuk pertama kalinya..
Itupun tak kau lalui dengan mudah
Segala kekuatanmu,
Perjuanganmu, semangat tak kenal lelahmu, nafas-nafasmu,
Melebur dengan setiap butir kasih sayangmu
Kau kerahkan hanya untuk diriku
Hanya untuk melahirkanku!
Padahal aku bukanlah harta yang begitu berharganya
Aku bukanlah emas perak yang dapat kau bangga-banggakan
Namun demi diriku
Kau bahkan rela mempertaruhkan nyawamu
Bunda,
Teringat ku kembali akan masa kecilku
Kau yang rela meninggalkan pekerjaanmu,
hanya karena ingin menyuapi makan malamku
Kau yang tak pernah mengeluh ataupun membentak
ketika tangisanku memecah tidur-tidur tenangmu
Kau yang tak segan membersihkan segala kotoran diriku
ketika aku tak mampu berbuat apa-apa selain menangis
Ibu,
Betapa cinta dan kasih sayangmu
Selalu terpancar indah dari dirimu, bagai melodi yang dimainkan dengan sempurna
Tak peduli, bahkan ketika aku terlupa untuk mencintaimu
Kasih sayangmu tetap kau pancarkan padaku
Kehangatanmu selalu tersedia untukku
Ketika aku merasa sendirian, kau yang selalu ada untukku
Kau yang selalu memelukku dan menghiburku
Saat tak ada yang lain yang mampu menghiburku
Ah, betapa aku malu padamu, Bunda..
Kasih sayangmu tak terukur luasnya
Bagai samudra yang dalamnya tak berujung
Sementara cinta kami, anak-anakmu
Tak ada apa-apanya dibanding milikmu
Kasih sayang kami layaknya butiran pasir di pantai
Begitu mudahnya hilang tertiup angin
Begitu banyak kesalahan kami padamu
Begitu berdosa kami padamu
Terlalu sering kami menyakiti dirimu
Namun senyumanmu tetap terpancar hangat untukku
Kami ingin berdoa untukmu
Kamu ungin memohon maaf padamu
Sudah terlalu banyak kesalahan kami padamu
Kami memohon akan pintu ampunan dari Tuhan
Karena kami masih percaya akan surga di bawah telapak kaki ibu
Karena kami masih ingin hidup bersama lebih lama denganmu
Ibu, Umi, Mama, Bunda,
Ketahuilah,
Engkau mutiara pelindung hidup kami
Engkau bunga terindah yang pernah kumiliki
Engkau bintang terterang yang selalu menyinariku
Keikhlasanmu, Ibu
Ketulusanmu, Umi
Kasih sayangmu, Mama,
Segala yang telah kau berikan pada kami, Bunda
Satu kata yang ingin kami ucapkan
Walau tak sebanding dengan apa yang telah kau lakukan,
Terima kasih, Bunda
Ada dan tiada
Dirimu akan selalu ada di hatiku
Namamu akan selalu terukir indah dalam ingatanku
Selamanya.
Amin.
dara.antares . 22122009
0 komentar:
Post a Comment